
Sumatera Barat (disingkat Sumbar) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai dengan namanya, wilayah provinsi ini menempati sepanjang pesisir barat Sumatera bagian tengah, dataran tinggi Bukit Barisan di sebelah timur, dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai. Dari utara ke selatan, provinsi dengan wilayah seluas 42.297,30 km² ini berbatasan dengan empat provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.
Sumatera Barat adalah rumah bagi etnis Minangkabau, walaupun wilayah adat Minangkabau sendiri lebih luas dari wilayah administratif Provinsi Sumatera Barat saat ini. Provinsi ini berpenduduk sebanyak 4.846.909 jiwa dengan mayoritas beragama Islam. Provinsi ini terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota dengan pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan di seluruh kabupaten (kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai) dinamakan sebagai nagari.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat#Suku_bangsa
Bahasa Daerah
Provinsi Sumatera Barat memiliki beberapa bahasa daerah :
- Bahasa Minangkabau / Baso Minang.
- Bahasa Mentawai.
- Bahasa Melayu.
1.Bahasa Minangkabau / Baso Minang
Bahasa Minangkabau (bahasa Minang: baso Minang) adalah salah satu bahasa dari rumpun bahasa Melayu yang dituturkan oleh Orang Minangkabau sebagai bahasa ibu khususnya di provinsi Sumatera Barat (kecuali kepulauan Mentawai), pantai barat Aceh dan Sumatera Utara, bagian barat provinsi Riau, bagian utara Jambi dan Bengkulu, serta Negeri Sembilan, Malaysia.[2] Bahasa Minang dihipotesiskan sebagai bahasa Melayik, seperti halnya Bahasa Banjar, Bahasa Betawi, dan Bahasa Iban.
Sempat terdapat pertentangan mengenai hubungan Bahasa Minangkabau dengan Bahasa Melayu. Sebagian pakar bahasa menganggap Bahasa Minangkabau sebagai salah satu dialek Melayu, karena banyaknya kesamaan kosakata dan bentuk tutur di dalamnya. Sementara yang lain justru beranggapan bahwa bahasa ini merupakan bahasa mandiri yang berbeda dengan Bahasa Melayu.[3][4]
Kerancuan ini disebabkan karena Bahasa Melayu dianggap satu bahasa. Kebanyakan pakar kini menganggap Bahasa Melayu bukan satu bahasa, tetapi merupakan satu kelompok bahasa dalam rumpun bahasa Melayik. Di mana Bahasa Minangkabau merupakan salah satu bahasa yang ada dalam kelompok Bahasa Melayu tersebut.
Bahasa Minang masih digunakan sebagai bahasa sehari-hari oleh masyarakat Minangkabau, baik yang berdomisili di Sumatera maupun di perantauan. Namun untuk masyarakat Minangkabau yang lahir di perantauan, sebagian besar mereka telah menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu dalam percakapan sehari-hari.[5]
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Minangkabau
2.Bahasa Mentawai
Bahasa Mentawai dituturkan di Desa Monganpoula, Kecamatan Siberut Utara; Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan; dan Desa Sioban, Kecamatan Sipora, dan Desa Makalo, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatra Barat.[1]
Bahasa Mentawai terdiri atas tiga dialek, yaitu (1) dialek Siberut Utara, (2) dialek Siberut Selatan,dan (3) dialek Sipora Pagai. Dialek Siberut Utara dituturkan di Desa Monganpoula, Kecamatan Siberut Utara. Dialek Siberut Selatan dituturkan di Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan. Dialek Sipora Pagai dituturkan di Desa Sioban, Kecamatan Sipora, dan Desa Makalo, Kecamatan Pagai Selatan. Dialek Sipora-Pagai merupakan dialek standar karena sebaran geografisnya paling luas dan paling banyak jumlah penuturnya serta berada di pusat pemerintahan kabupaten.[1]
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, persentase perbedaan ketiga dialek tersebut berkisar 51%—69%. Isolek Mentawai merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 81%—100% jika dibandingkan dengan bahasa Batak dan Minangkabau.[1]
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Mentawai
3.Bahasa Melayu
Dalam pengertian awam, istilah bahasa Melayu (Jawi/Jawöe/Melayu : بهاس ملايو) mencakup sejumlah bahasa yang saling bermiripan yang dituturkan di wilayah Nusantara dan di Semenanjung Melayu. Sebagai bahasa yang luas pemakaiannya, bahasa ini menjadi bahasa resmi di Brunei, Indonesia (sebagai bahasa Indonesia), dan Malaysia (juga dikenal sebagai bahasa Malaysia); bahasa nasional Singapura; dan menjadi bahasa kerja di Timor Leste (sebagai bahasa Indonesia). Bahasa Melayu merupakan lingua franca dalam kegiatan perdagangan dan keagamaan di Nusantara sejak abad ke-7[1]. Migrasi kemudian juga turut memperluas pemakaiannya. Selain di negara yang disebut sebelumnya, bahasa Melayu dituturkan pula di Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand selatan, Filipina selatan, Myanmar selatan, sebagian kecil Kamboja, hingga Papua Nugini. Bahasa ini juga dituturkan oleh penduduk Pulau Natal dan Kepulauan Cocos, yang menjadi bagian Australia.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu
Berikut informasi lainnya mengenai Sumatera Barat
